Arti Serta TUJUAN SYARIAT ISLAM
Arti Serta TUJUAN SYARIAT ISLAM, Islam merupakan tuntunan hidup dari Allah swt yang di informasikan oleh Rasulullah Muhammad saw. Tuntunan hidup dalam ajaran Islam itu disebut selaku syariat Islam serta meliputi tuntunan/ syariat buat mengelola diri individu, mengelola keluarga, serta mengelola masyarakat- bangsa- negara. Ajaran Islam pula mengharuskan umat Islam buat hidup cocok dengan syariat itu, di manapun- kapanpun, serta pula mengharuskan buat menyebar- luaskannya ke warga sekitarnya.
Kenyataan menampilkan kalau banyak orang, apalagi tidak mustahil orang yang mengaku beragama Islam sendiri, kerap jadi risau kalau mendengar syariat Islam. Mereka pada dasarnya jelas tidak menguasai apa sebetulnya tujuan syariat Islam itu. Ketidak fahaman tersebut yang membuat mereka jadi takut ataupun malah ketakutan apabila mendengar ada gerakan buat penegakan syariat Islam tersebut.
Tujuan syariat Islam pada hakekatnya merupakan menyelamatkan manusia, baik selaku orang, kelompok manusia, dan bangsa- negara supaya selamat dari kesesatan serta kerugian. Perjuangan Islam dalam wujud gerakan berarti melaksanakan upaya keras bersama buat menyebar luaskan ajaran Islam secara utuh ataupun kaffah supaya dipeluk oleh manusia serta dipraktekkan dalam kehidupan bermasyarakat buat kebaikan nasib orang serta warga itu sendiri.
Penyebaran penegakan ajaran Islam terhadap sasaran orang ataupun pribadi bertujuan buat menyelamatkan orang tersebut supaya selaku manusia ia bisa selamat dunia akherat. Penyebaran ajaran Islam buat lingkup keluarga dan kelompok kecil warga pula buat menyelamatkan keluarga serta kelompok kecil itu dari kemelut keluarga serta pertikaian antar masyarakat kelompok.
Perjuangan penegakan syariat sosial Islam dalam lingkup bangsa- negara juga jelas buat menyelamatkan bangsa- negara itu dari krisis- krisis sosialnya, dan supaya dapat jadi bangsa yang maju, bermoral, aman- sejahtera, mendatangkan kemanfaatan pada bangsa lain, bukan mengekploitasi atau menjajah bangsa lain.
Orang yang beriman- bertaqwa secara benar bagi Islam pasti akan mengerjakan seluruh tuntunan Islam secara lengkap yang meliputi: mengerjakan ibadah mahdhah, berakhlak mulia, melaksanakan syariat sosial Islam cocok dengan kapasitas yang dipunyainya, serta selalu berupaya keras menyebar luaskan ajaran Islam dalam seluruh dimensinya ke warga di sekitarnya.
Bagi Asshiddique dipaparkan kalau untuk seseorang muslim yang mempunyai tauhid sosial ataupun muslim yang sadar tentang berartinya manfaat ajaran sosial- politik Islam dalam kehidupan bermasyarakat pasti hendak bekerja sama silih menunjang sesamanya buat memberlakukan syariat sosial Islam supaya dipraktekkan dalam pengelolaan tatanan sosialnya supaya tatanan sosial tersebut( bangsa- negara) jadi tatanan sosial yang nyaman serta sejahtera.
Perjuangan sosial- politik ini menuntut terdapatnya kelompok muslim solid serta teguh bercita- cita bersama buat mempraktekkan tuntunan sosial Islam( syariat sosial Islam) dalam proses pengelolaan tatanan sosial di mana mereka berada dengan kesiapan mengalami persaingan/ tantangan sosial- politik dari pengikut pandangan hidup lain, semacam penganut ajaran sekular, komunis, serta kapitalis.
Persaingan ataupun tantangan dari kelompok lain yang mempunyai visi- misi sosialpolitik berbeda inilah yang membuat perjuangan Islam dalam tingkatan sosialkenegaraan jadi amat rumit, dinamis, serta tidak sempat berakhir. Perihal ini jelas
berbeda sekali dengan pelaksanaan ajaran Islam dalam lingkup orang seperti ibadah mahdhah, opsi makan- minuman, serta metode berpakaian, yang praktis cuma tergantung pada keinginan keras or- ang per- orang. Apalagi pengetrapan ajaran Islam dalam lingkup keluargapun cuma tergantung pada sedikit orang, spesialnya suami, isteri serta kanak- kanak yang sudah berusia.
Muslim yang
berjuang menegakkan syariat sosial- kenegaraan merupakan sesuatu kewajiban tidaklah suatu yang aneh sebab perihal itu analog saja semacam kalangan kapitalis ataupun kalangan komunis yang berjuang keras memberlakukan sistem kapitalisme ataupun sistem komunisme dalam proses pengelolaan bangsa- negara. Justru jika terdapat Muslim yang pasif saja terhadap perjuangan sosial- kenegaraan Islami semacam seperti itu yang aneh, serta hendak jauh lebih aneh lagi bila terdapat muslim yang ikut- ikutan memperjuangkan tegaknya sistem kapitalis ataupun sistem komunis di negerinya sendiri yang kebanyakan penduduknya merupakan muslim
Komentar
Posting Komentar